Sistem Pelumas dan Pendinginan Otomotif Kelas XI

                                     SISTEM PELUMAS

Sistem pelumasan oli berfungsi untuk mensuplai oli ke permukaan bantalan - bantalan dari semua bagian yang bergerak. Terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait. Ingin tahu lebih lanjut? Berikut ini komponen-komponen sistem pelumasan :
  • Oli Pelumas
    Pelumas yang digunakan adalah oli mineral dengan tambahan bahan kimia yang bervariasi. Oli mesin dibuat dalam derajat kualitas, viskositas atau kekentalan yang berbeda.
  • Pompa Oli
    Pompa oli biasanya ditempatkan pada tutup peti engkol untuk mensuplai oli dalam panci oli digerakkan dari poros engkol atau poros kam melalui perantaraan roda gigi atau sebuah poros penggerak, tergantung dari lokasi dan lay out mesin. Pompa jenis roda gigi dan pompa pemindah positif yang lain juga digunakan.
  • Klep Relief Tekanan
    Klep relief tekanan oli dipasang pada bodi pompa atau saluran utama oli. Klep ini mencegah tekanan dari suplai yang terlalu besar jika mesin dioperasikan pada kecepatan tinggi atau jika oli dingin dan tipis.
  • Indikator Tekanan
    Adalah suatu sakelar tekanan atau unit sender/pengukur dipasang pada saluran utama oli, menutup ke saluran pengeluaran (outlet) pompa yang dioperasikan dengan sebuah lampu peringatan pada panel instrumen jika ada tekanan oli.
  • Sistem Distribusi Oli
    Merupakan hubungan seri dari saluran oli utama yang dialiri oli ke berbagai mesin guna mensuplai pelumasan dan pendinginan.
  • Panci Oli
    Berupa tangki untuk menyimpan oli yang diperlukan pada sistem pelumasan dan diletakkan pada dasar mesin. Untuk memompanya diperlukan suatu pompa oli yang dipasang pada panci oli.
  • Batang Pemeriksa
    Suatu alat yang berbentuk batang dari baja untuk mengetahui ketinggian atau kedalaman cadangan oli di dalam panci. Batang pemeriksa dipasang pada suatu pipa semacam tabung yang dilekatkan pada peti engkol atau panci oli.
  • Tutup Saringan Oli
    Dipasang untuk memungkinkan pengisian oli dari atas mesin. Terletak pada tube/pipa yang terdapat pada peti engkol atau penci oli, umumnya pada bagian atas pengangkat katup.
  • Saringan Oli
    Digunakan untuk melepaskan debu, kotoran, karbon, dan partikel lain di luar bahan oli dan menjaga kebersihan elemen.
  • Klep Bypas
    Dipasang pada sistem saringan aliran penuh. Klep bypas dibuka jika saringan diblok/tertutup kotoran atau tersumbat sehingga oli dapat mengalir dan melumasi bagian-bagian mesin.
  • Sistem Ventilasi Peti Engkol
    Beberapa mesin termasuk diesel menggunakan sistem ventilasi dimana tabung kecil dialirkan ke bawah mesin dengan aliran tekanan udara yang dimasukkan melalui tutup saringan pengisi oli.
  • Pendingin Oli
    Pada beberapa kendaraan, menggunakan pendingin oli untuk mengedarkan udara yang mengalir melalui permukaan panci oli ke penyerap panas sederhana yang berfungsi seperti radiator pendingin mesin.



A.  FUNGSI SISTEM PELUMAS

Sistem pelumas pada mesin sepeda motor mempunyai fungsi:
1.    Mengurangi gesekan
Mesin sepeda motor terdiri dari beberapa komponen, terdapat komponen yang diam dan ada yang bergerak. Gerakan komponen satu dengan yang lain akan menimbulkan gesekan, dan gesekan akan mengurangi tenaga, menimbulkan keausan, menghasilkan kotoran  dan panas. Guna mengurangi gesekan maka antara bagian yang bergesekan dilapisi oli pelumas (oil film).
2.    Sebagai pendingin
Proses pembakaran di dalam silinder menghasilkan panas, demikian pula  gesekan antar komponen, sistem pendingin  membantu mengurangi panas yang terjadi dengan mengabil panas pada bagian yang dilewati dan mendinginkan pada bak engkol.
3.    Sebagai perapat
Piston dengan silinder mempunyai celah tertentu, pelumas membantu mengurangi kebocoran kompresi maupun tekanan hasil pembakaran dengan membuat lapisan oli mengisi celah antara kedua bagian tersebut.
4.    Sebagai peredam
Piston, batang piston dan  poros engkol merupakan  bagian mesin menerima gaya yang berfluktuasi, sehingga saat menerima gaya tekan yang besar memungkinkan menimbulkan benturan yang keras dan menimbulkan suara berisik. Pelumas berfungsi untuk melapisi antara bagian tersebut dan meredam benturan yang terjadi sehingga suara mesin lebih halus.
5.    Sebagai pembersih
Salah satu efek gesekan adalah keausan, sistem pelumas membantu membawah kotoran sehingga bagian yang bergesekan tetap bersih.
6.    Sebagai anti karat
Sistem pelumas berfungsi untuk melapisi logam dengan oli, sehingga mencegah kontak langsung antar logam dengan udara maupun maupun air dan terbentuknya karat dapat dihindari.

B. SISTEM PELUMAS MOTOR 4 TAK
Motor 4 tak tidak memerlukan pompa bilas, sehingga bak engkol (crank case) digunakan untuk bak transmisi, sehingga poros engkol, batang piston, didnding silinder, piston dan ring piston dilumasi oleh oli yang sama dengan transmisi dan kopling.

Metode sistem pelumas motor 4 tak dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
  1. Sistem pelumas basah
  2. Sistem pelumas kering





Sistem pelumas basah                                             Sistem pelumas kering

Gb. 6.10  Macam sistem pelumas motor 4 tak
1. Sistem Pelumas Basah (Wet Sum Type)
Sistem pelumas basah merupakan sistem pelumas dimana oli ditempatkan di bak engkol (crank case),  sehingga transmisi, kopling dan poros engkol terendam dalam oli pelumas. Sirkulasi oli dapat digambarkan sebagai berikut:




Gb. 6.12  Sirkulasi sistem pelumas sistem basah

Prinsip kerja :
Saat mesin hidup maka pompa oli berputar menghisap oli dari bak engkol melalui striner screen. Oli ditekan oleh pompa menuju saringan (oil filter), dari saringan disalurkan secara parallel menuju transmisi, poros engkol dan roker arm. Pada transmisi setelah melumasi transmisi oli jatu ke bak engkol, sedangkan yang ke poros engkol oli melumasi connecting rod bearing dan jatu ke bak engkol. Connecting rod dilengkapi dengan oil control orifice, melalui lubang kecil tersebut oli disemprotkan ke connecting rod small end, piston dan silinder, saat piston bergerak turun  oli yang menempel pada dinding silinder dikikis oli ring pelumas.

Oli yang menuju roker arm shaft melumasi roker arm shaft, cam shaft, valve dan spring valve, kemudian akibat gaya grafitasi  mengalir kembali ke bak engkol.  Oli yang menuju kepala silinder harus melewati saluran oli di dalam silinder, karena kurang hati-hati saluran ini sering tersumbat oleh sealer, sehingga jumlah oli yang dialirkan berkurang,  roker arm shaft , cam shaft, valve dan  valve guide menjadi cepat aus.







2. Sistem Pelumas Kering (Dry Sump Type)
Sistem pelumas kering merupakan sistem pelumas dimana oli ditempatkan pada penampung terpisah atau tidak di bak engkol (crank case),  sehingga transmisi, kopling dan poros engkol tidak lagi terendam dalam oli pelumas.

Keuntungan:
a.    Tahanan oli pada bagian bergerak berkurang
b.    Pendinginan oli lebih baik
c.    Pengecekan dan penambahan oli lebih mudah

Kelemahan:
  1. Konstruksi mesin lebih rumit
  2. Perlu tambahan komponen penampung oli dan pendingin oli



Text Box: Kabel pengontrol
Volume pompa
Text Box: Pompa oliText Box: Saringan oli


Gb. 6.13  Dry wet type

Prinsip kerja:
Saat mesin hidup maka pompa oli berputar menghisap oli dari bak penampung oli. Oli ditekan oleh pompa menuju pendingin oli kemudian ke saringan (oil filter), dari saringan disalurkan secara parallel menuju transmisi, poros engkol dan roker arm. Pada transmisi setelah melumasi transmisi oli jatu ke bak engkol, sedangkan yang ke poros engkol oli melumasi connecting rod bearing dan jatu ke bak engkol. Connecting rod dilengkapi dengan oil control orifice, melalui lubang kecil tersebut oli disemprotkan ke connecting rod small end, piston dan silinder, saat piston bergerak turun  oli yang menempel pada dinding silinder dikikis oli ring pelumas. Oli yang menuju roker arm shaft melumasi roker arm shaft, cam shaft, valve dan spring valve, kemudian akibat gaya grafitasi  mengalir kembali ke bak engkol. Pada bak engkol oli dihisap oleh pompa dan ditekan pada penampung oli.

G. POMPA PELUMAS MOTOR 4 TAK
Pompa pelumas berfungsi untuk menghisap oli dari tangki pelumas/bak engkol dan menekan ke bagian-bagian yang dilumasi. Terdapat 2 macam pompa yang sering digunakan pada motor 4 tak, yaitu:
1.    Pompa jenis roda gigi (Gear pump)
2.    Pompa jenis trocoida (Trocoid pump)





Gb. 6.14  Macam pompa oli motor 4 tak



1. Pompa pelumas tipe roda gigi
Pompa roda gigi terdiri dari dua gigi, yaitu gigi penggerak (drive gear) dan gigi yang digerakan (driven gear), kedua gigi ditempatkan pada rumah pompa. Pada rumah pompa terdapat dua lubang yaitu lubang masuk (inlet) dan lubang keluar (out let).


Gb. 6.15 Pompa roda gigi

Prinsip kerja
Saat mesin berputar maka gigi penggerak berputar, berputarnya gigi penggerak menyebabkan gigi yang digerakkan juga ikut berputar.  Akibat putaran kedua gigi maka oli yang berada pada saluran masuk  berada diantara gigi ikut berputar  terbawah pada gigi, oli tersebut keluar pada saluran keluar (outlet) dan ditekan kebagian yang dilumasi.

Kelebihan pompa tipe ini adalah konstruksi sederhana, kelemahan adalah kurang presisi sehingga tekanan pompa rendah.

2. Pompa oli tipe trocoid
Pompa trocoid terdiri dari dua rotor, yaitu rotor penggerak (drive rotor) bentuk  bintang  4 sisi dan rotor yang digerakan (driven rotor) bentuk luar silinder dan bagian dalam bentuk bintang 5 sisi, kedua rotor ditempatkan pada rumah pompa. Pada rumah pompa terdapat dua lubang yaitu lubang masuk (inlet hole) dan lubang keluar (discharge hole).




Gb. 6.16   Komponen pompa trocoid


Prinsip kerja:
Saat mesin berputar maka rotor penggerak berputar (drive rotor), berputarnya rotor penggerak menyebabkan rotor yang digerakkan juga ikut berputar, karena sumbu kedua rotor tidak sama (offset), maka kedua rotor membentuk ruang yang berubah-ubah. Saluran masuk dihubungkan ke ruangan yang membesar, saluran keluar dihubungkan ke saluran yang menyempit. Akibat putaran kedua rotor maka oli yang berada pada saluran masuk terhisap masuk keruang pompa dan ditekan kebagian yang dilumasi.





Gb. 6.17 Prinsip kerja pompa trocoid


Kelebihan pompa tipe ini adalah lebih presisi sehingga kapasitas pompa lebih besar, tekanan pompa lebih tinggi.









Gb. 6.18  Memeriksa komponen pompa trocoid


Gb. 6.19  Sistem pelumas pada Suzuki Shogun


H. SARINGAN OLI (OIL FILTER)
Saringan oli berfungsi untuk menyaring kotoran pada oli agar tidak ikut beredar pada sistem pelumas. Kotoran pada aoli dapat berupa bram atau serpian logam akibat bagian yang aus maupun endapan karbon yang dibawah oli selama bersirkulasi. Terdapat dua model saringan oli yang banyak dipakai pada sepeda motor yaitu saringan kasa yang mencegah kotoran pada oli masuk ke pompa pelumas, dan saringan centrifugal, yang menyaring kotoran dengan memanfaatkan gaya centrifugal.

Prinsip kerjanya yaitu  saat mesin hidup, oli dari pompa melewati saringan sentrifugal. Akibat gaya centrigugal maka bagian oli yang berat yaitu kotoran akan terlempar keluar dan menempel pada dinding saringan. Dengan demikian semakin lama saringan sentrifugal semakin banyak endapan kotoran sehingga perlu dibersihkan.



Saringan kasa                                               Saringan centrifugal

Gb. 6.20  Saringan oli